Di katakan oleh Senen awalnya dirinya merasa pesimis bawasanya grup kuda lumping yang di pimpinnya tersebut masih akan di minati oleh masyarakat luas. Hal itu dikarnakan beberapa tahun yang silam kesenian kuda lumping ini hampir matu suri di wilayah Kecamatan Simpang ini. “ Dahulunya di bawah tahun 2005 kesenian kuda lumping ini memang sangat di minati oleh warga yang akan melakukan hajatan. Namun seiring semakin berkembangnya zaman sempat tidak ada warga yang mau menggunakan jasa kami. Makanya grup kami ini sempat vakum beberapa tahun. “ cerita Senen
Namun demikan sambung Senen guna tetap melestarikan kesenian kuda lumping agar kedepanya para generasi muda khususunya dari suku jawa tidak sampai lupa sehingga dirinya di awal tahun 2012 bersama sepuh jawa di Desa Simpangan kembali menghidupkan kesenian tradisonal tersebut. “ Tujuan utama kita menghidupkan kembali kesenian kuda lumping beberapa tahun yang silam khususnya di Kecamatan Simpang agar generasi muda khususnya dari suku jawa tidak lupa dengan kesenian dari nenek moyangnya. Namun seiringnya waktu Alhamdulilah sampai sejauh ini masyarakat baik dari suku jawa ataupun suku lainnya kembali memakai jasa kami untuk menghibur tamu undangan saat adanya suatu acara. “ cerita Senen.