Upaya Mewujudkan Kaki Sehat Bagi Lansia Dengan Diabetes, Di wilayah Binaan UPTD Puskesmas Sekarjaya

Baturaja-  Tim Pengabdi Dosen Departemen Jiwa/KKG serta Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang Prodi D III Keperawatan Baturaja, Menggelar kegiatan di Pos BINDU Aisyiyah.

Kegiatan pengabdian ini, merupakan rangkaian kegiatan sejak 07 Maret hingga 22 Mei 2023, Merupakan wilayah kerja UPTD Puskesmas Kelurahan Sekarjaya Kecamatan Baturaja Timur, OKU.

D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes mengatakan, Kegiatan ini melibatkan komponen Petugas Kesehatan Puskesmas, Perangkat Kelurahan, bidan desa, dan juga kader kesehatan wilayah setempat.

” Kegiatan ini, merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengenal penyakit Diabetes Melitus (DM) atau yang biasa dikenal di masyarakat sebagai kencing manis/sakit gula, dan tata cara merawat kaki agar tetap sehat bagi pasien DM atau biasa disebut sebagai diabetesi, “Ujarnya

Ny. I Gusti Ayu Putu Desy Rohana, M.Kep, Sp.Kep.Kom menambahkan, Hasil tinjauan profil kesehatan OKU Tahun 2021 didapatkan data bahwa Sumatera Selatan menduduki peringkat ke-7 dengan angka kejadian DM tertinggi di Indonesia, Kabupaten OKU merupakan peringkat ke 4 dari 17 kabupaten dengan angka prevalensi DM tertinggi di Sumatera Selatan.

Pasien DM yang terdata di SIPTM (Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular) di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2021 sebanyak 7.150 orang, sedangkan yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 6.363 orang (89%), belum mencapai Standart Pelayanan Minimum (SPM) yaitu 100%. Hasil pengkajian yang dilakukan pada pasien DM yang melakukan pengobatan di Puskesmas Sekar Jaya didapatkan bahwa 45% pasien DM sudah mengalami kerusakan pada saraf tepi (gangguan fungsi perifer), terdapat kehitaman pada area sekitar kaki pasien, dan terdapat pasien yang sudah mengalami luka.

Pasien DM memerlukan deteksi dini terhadap adanya gangguan fungsi perifer, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan sensasi kaki dan Ankle Brachial Index (ABI).

“Kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI) dan kesehatan kaki pada kelompok lansia dengan DM yang aktif melakukan pemeriksaan kesehatan di Pos Bindu Aisyiyah, ” tuturnya.

Sementara, Lisdahayati, S.KM, M.PH. Menerangkan, Pencegahan terjadinya gangguan saraf tepi dan gangguan sensasi dalam pilar pengelolaan Diabetes Melitus merupakan bentuk tindakan non farmakologis salah satunya dengan latihan gerak (exercise) yang direkomendasaikan yaitu Senam Kaki Diabetes.

“Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini tim pengabdi difasilitatori oleh mahasiswa melaksanakan kegiatan senam kaki bersama kelompok lansia memandu mereka untuk menghapal gerakan senamnya dan menghimbau agar melaksanakan senam kaki rutin di rumah”Terang Lisdahayati, S.KM, M.PH.

Lebih lanjut, Zanzibar, S.Pd, M.Kes juga mengutarakan, Dengan penerapan senam kaki yang rutin di rumah akan menambahkan aktifitas untuk mengisi waktu luang Lansia, sehingga dapat mengurangi kejenuhan,

“Dimana gerakan senam kaki ini dapat memperlancar aliran darah di kaki, memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot kaki dan mempermudah gerakan sendi kaki, dengan demikian diharapkan kaki Lansia dengan DM dapat terawat baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka, “jelasnya

Disela acara, Saprianto, SKM, M.Kes  menambahkan, Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini terdapat intervensi keperawatan lainnya yang dilakukan tim pengabdi untuk mencegah dan mengontrol terjadinya luka diabetes dan perbaikan sirkulasi perifer melalui 4 pilar penatalaksanaan DM
“Diantaranya pemberian edukasi tentang diet DM, dan pemberian obat yang bekerjasama dengan petugas Gizi dan penanggung jawab program PTM dari UPTD Puskesmas Sekerjaya, ” Ucap Saprianto.

Kata penutup wawancara terkait kegiatan pengabdian masyarakat bidang kesehatan ini disampaikan oleh Gunardi Pome, S.Ag, S.Kep, M.Kes dan Umah M.H, SKM, M.Kes yang mengungkapkan, Pengelolaan DM tidak hanya menggantungkan peran dari tenaga kesehatan, namun dibutuhkan manajemen diri diabetisi yang kuat, untuk tetap sehat dengan kualitas hidup yang baik.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan dari masyarakat untuk masyarakat, yang mewujudkan pelaksanaan 6 pilar kesehatan Kementerian Kesehatan.

“Menitikberatkan pada pelaksanaan pilar yang pertama yaitu transformasi layanan primer, dimana tim pengabdi seluruhnya adalah dosen Poltekkes Kemenkes Palembang yang merupakan ASN Kementerian Kesehatan sebagai bukti nyata kinerjanya sebagai pelayan publik,” Tutup Gunardi Pome, S.Ag, S.Kep, M.Kes (2)

Pos terkait